Resume Materi Bimtek Tindak Lanjut AKMI Model Pembelajaran, Pemaknaan Kemahiran Perlu Pendampingan dan Dasar - Berbagi Ilmu

Berbagi Ilmu

Saat Razia HP Siswi di Kelas Tanpa Sengaja Menemukan...

Saat Razia HP Siswi di Kelas Tanpa Sengaja Menemukan...
Wooow...

Resume Materi Bimtek Tindak Lanjut AKMI Model Pembelajaran, Pemaknaan Kemahiran Perlu Pendampingan dan Dasar


A. MODEL PEMBELAJARAN DALAM LITERASI SAINS 

Pada prinsipnya model pembelajaran digunakan untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran sehingga dapat menghadirkan proses pembelajaran yang berkualitas. Adapun fungsi model pembelajaran dalam literasi sains adalah untuk menciptakan langkah-langkah pembelajaran yang dapat mewadahi aktivitas literasi sains peserta didik serta mendorong terwujudnya peningkatan tingkat kemahiran peserta didik dalam literasi sains. 

Beberapa model pembelajaran yang direkomendasikan untuk mewujudkan pembelajaran literasi sains diantaranya: Pembelajaran Berbasis Masalah atau Problem Based Learning (PBL), Model Pembelajaran Lingkungan, Literasi Orientasi Kolaborasi-Refleksi (LOK-R), Pembelajaran Kontekstual, Pendekatan Saintifik, Discovery Learning, dan Project Based Learning (PjBL). 

1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah atau Problem Based Learning (PBL)

Tahapan pembelajaran PBL diuraikan melalui langkah-langkah sebagai berikut:

a. Mengorientasikan peserta didik pada masalah

b. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar

c. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar

d. Mengembangkan dan menyajikan artifak (hasil karya) dan memamerkannya

e. Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah

2. Model Pembelajaran Literasi Orientasi Kolaborasi-Refleksi (LOK-R)
Tahapan LOK-R secara garis besar yaitu:
  1. Tahap literasi, pada tahap ini, guru mengarahkan peserta didik agar melakukan aktivitas secara mandiri untuk memahami isi teks fenomena sains, mengidentifikasi fenomena, sikap baik, serta menentukan konsep-konsep pokok (essentials concept) yang terkait dengan fenomena sains beserta penjelasannya dan rencana tindakan setelah memahami konsep-konsep sains.
  2. Tahap Orientasi, pada tahap ini, guru lebih fokus pada aktivitas yang mengarahkan peserta didik pada capaian kompetensi yang telah ditetapkan
  3. Tahap Kolaborasi, pada tahap ini memberikan kesempatan kepada guru dan peserta didik untuk memperluas dan memperdalam wawasan terkait dengan materi yang diajarkan melalui kerjasama yang melibatkan seluruh peserta didik dan guru.
  4. Tahap Refleksi, tahapan ini merupakan tahap akhir dalam pembelajaran. Pada  tahap refleksi ini, guru dan peserta didik berusaha mengenali kembali proses pembelajaran yang telah dilakukan, kendala yang dihadapi, kesan yang diperoleh peserta didik dalam pembelajaran, dan sebagainya. Pada tahap ini, guru dapat memanfaatkan untuk melakukan penguatan/pengulangan/simpulan atau sintesis terkait dengan aktivitas pembelajaran yang sudah dilakukan.
3. Model Pembelajaran Berbasis Lingkungan (MPL)
a. MPL Samping Waktu
MPL samping waktu, ini dilakukan di luar jam belajar peserta didik. Ketika  peserta didik berangkat ke sekolah atau perjalanan ke mana pun peserta didik diminta mengamati suatu objek atau suatu peristiwa yang menarik perhatiannya. Kemudian di sekolah dia diminta memaparkannya secara lisan atau tertulis.
b. MPL Singkat Waktu
MPL Singkat Waktu, peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok, yang setiap kelompok terdiri atas 4-5 peserta didik. Setiap kelompok ditugasi keluar kelas dalam waktu 10—15 menit untuk mengamati objek berbeda-beda yang ada di lingkungan sekolah dan mencatatnya. Hal yang perlu diamati, misalnya, bentuk objek yang diamati, warnanya, ukurannya, bentuknya, bahan asal objek tersebut, karakteristik dan sebagainya. Setelah selesai, mereka kembali ke kelas dan menyempurnakan catatan atau penyajian hasil pengamatan mereka
c. MPL Ekskursi Sehari
MPL ekskursi sehari adalah kegiatan belajar dengan melakukan kunjungan ke suatu objek tertentu atau tempat tertentu dalam waktu satu hari. Para peserta didik pergi bersama-sama dengan bimbingan guru ke suatu tempat yang telah diprogramkan sebelumnya.
d. MPL Proyek
MPL Proyek, merupakan model pembelajaran terprogram yang memerlukan  waktu agak panjang. Dalam proyek tersebut, diperlukan waktu agak lama karena peserta didik terlibat dalam kegiatan yang cukup kompleks.

4. Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran kontekstual merupakan pembelajaran yang menghubungkan materi  pembelajaran dengan pengalaman peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Berikut merupakan komponen pembelajaran kontekstual:
a. Inquiry
b. Questioning (Bertanya)
c. Learning Community (Masyarakat Belajar)
d. Modeling (Pemodelan
e. Reflection (Refleksi)
f. Authentic Assessment (Penilaian Yang Sebenarnya)

5. Pendekatan Saintifik
Langkah-langkah pendekatan saintifik dalam pembelajaran disajikan sebagai berikut:
a. Mengamati (observasi)
b. Menanya
c. Mengumpulkan Informasi
d. Mengasosiasikan/ Mengolah Informasi/Menalar
e. Menarik kesimpulan
f. Mengomunikasikan

6. Model Discovery Learning
Langkah model pembelajaran Discovery Learning 
a. Fase Stimulasi
b. Fase Identifikasi Masalah
c. Fase PengumpulanData
d. Fase Pengolahan Data
e. Fase Pembuktian ilmiah
f. Fase generalisasi
g. Fase Penutup

7. Model Project Based Learning (PJBL) 
Langkah-langkah pembelajaran Project Based Learning (PjBL) yakni sebagai berikut:
Fase 1 : Pertanyaan Mendasar
Fase 2 :Mendesain Perencanaan Produk
Fase 3 :Menyusun Jadwal Pembuatan
Fase 4 :Memonitor Keaktifan dan Perkembangan Proyek
Fase 5 :Menguji Hasil
Fase 6 :Evaluasi Pengalaman Belajar

B.  PEMBELAJARAN LITERASI SAINS TINDAK LANJUT PEMAKNAAN HASIL DIAGNOSIS TINGKAT KEMAHIRAN PERLU PENDAMPINGAN
Pada tingkat kemahiran Perlu Pendampingan peserta didik mampu menerapkan pengetahuan ilmiah dan mengidentifikasi, menggunakan serta menggagas penjelasan tentang pengetahuan faktual dan konseptual pada konteks personal dan lokal-nasional. Guru perlu mencermati deskripsi kompetensi pembelajaran pada tingkat kemahiran Perlu Pendampingan secara sungguh-sungguh agar memperoleh wawasan yang benar sehingga dapat melakukan dan memandu pembelajaran secara lebih efektif dan inovatif dengan harapan dapat meningkatkan tingkat kemahiran peserta didik.
Kompetensi:
  1. Menjelaskan fenomena secara ilmiah tentang fakta yang bisa diamati secara langsung pada konteks personal dan lokal-nasional dengan kedalaman pengetahuan sains sederhana dan tuntutan proses berpikir saintifik rendah
  2. Mengevaluasi dan merancang penyelidikan ilmiah untuk memecahkan masalah yang sederhana, dan menghasilkan data kualitatif dan kuantitatif dengan satu atau dua variabel manipulasi dengan kedalaman pengetahuan sains sederhana dan tuntutan proses berpikir saintifik rendah
  3. Menafsirkan data dan bukti ilmiah kualitatif dan kuantitatif dengansatu atau dua variabel manipulasi dengan kedalaman pengetahuan sains sederhana dan tuntutan proses berpikir saintifik rendah
Indikator Kompetensi Pembelajaran Tingkat Kemahiran Perlu Pendampingan
Berdasarkan hasil pemahaman terhadap deskripsi pembelajaran CK-1 di atas, guru diharapkan memiliki wawasan dan keterampilan dalam mengembangkan indikator yang akan dirancang dan dikembangkan melalui pembelajaran. kompetensi yang perlu dikembangkan dan dilaksanakan oleh guru dalam pembelajaran. Dalam modul literasi sains tindak lanjut pembacaan hasil AKMI, indikator kompetensi yang diharapkan dapat dimiliki dan dikuasai oleh guru adalah guru dapat merancang dan melaksanakan pembelajaran inovatif yang mengarahkan peserta didik mampu:
  • Mengenali berbagai fenomena alam dan teknologi berkaitan dengan pengendalian penyakit, 
  • kualitas hidup, pembuangan sampah, gaya hidup, dan material baru
  • Menggagas berbagai fenomena alam dan teknologi berkaitan dengan pengendalian penyakit, kualitas hidup, pembuangan sampah, gaya hidup, dan material baru
  • Mengevaluasi berbagai fenomena alam dan teknologi berkaitan dengan pengendalian penyakit, kualitas hidup, pembuangan sampah, gaya hidup, dan material baru
  • Mendeskripsikan cara-cara untuk menjawab pertanyaan secara ilmiah berkaitan dengan berkaitan dengan pengendalian penyakit, kualitas hidup, pembuangan sampah, gaya hidup, dan material baru
  • Menilai penyelidikan ilmiah untuk menjawab pertanyaan secara ilmiah berkaitan dengan pengendalian penyakit, kualitas hidup, pembuangan sampah, gaya hidup, dan material baru
  • Mengusulkan cara-penyelidikan ilmiah cara untuk menjawab pertanyaan secara ilmiah berkaitan dengan pengendalian penyakit, kualitas hidup, pembuangan sampah, gaya hidup, dan material baru
  • Menganalisis data ilmiah dalam berbagai representasi dan menarik simpulan yang sesuai berbagai fenomena alam dan teknologi berkaitan dengan pengendalian penyakit, kualitas hidup, pembuangan sampah, gaya hidup, dan material baru.
  • Mengevaluasi data ilmiah dalam berbagai representasi dan menarik simpulan yang sesuai berbagai fenomena alam dan teknologi berkaitan dengan pengendalian penyakit, kualitas hidup, pembuangan sampah, gaya hidup, dan material baru
  • Mengklaim data ilmiah dan argumen dalam berbagai representasi dari fenomena alam dan teknologi berkaitan dengan pengendalian penyakit, kualitas hidup, pembuangan sampah, gaya hidup, dan material baru 
  • Menyimpulkan data ilmiah dan argumen dalam berbagai representasi fenomena alam dan teknologi berkaitan dengan pengendalian penyakit, kualitas hidup, pembuangan sampah, gaya hidup, dan material baru.
C.  PEMBELAJARAN LITERASI SAINS TINDAK LANJUT PEMAKNAAN HASIL DIAGNOSIS TINGKAT KEMAHIRAN DASAR
Pada tingkat kemahiran dasar peserta didik mampu membuat prediksi dan menggagas hipotesis tentang pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural pada konteks personal dan lokal-nasional. Guru perlu mencermati deskripsi kompetensi pembelajaran pada tingkat kemahiran dasar secara sungguh-sungguh agar memperoleh wawasan yang benar sehingga dapat melakukan dan memandu pembelajaran secara lebih efektif dan inovatif dengan harapan dapat meningkatkan tingkat kemahiran peserta didik. 
Kompetensi:
  1. Menjelaskan fenomena secara ilmiah tentang fakta yang bisa diamati secara langsung pada konteks personal dan lokal-nasional dengan kedalaman pengetahuan sains kompleks dan tuntutan proses berpikir saintifik rendah
  2. Mengevaluasi dan merancang penyelidikan ilmiah untuk memecahkan masalah yang sederhana, dan menghasilkan data kualitatif dan kuantitatif dengan satu atau dua variabel manipulasi dengan kedalaman pengetahuan sains kompleks dan tuntutan proses berpikir saintifik rendah
  3. Menafsirkan data dan bukti ilmiah kualitatif dan kuantitatif dengansatu atau dua variabel manipulasi dengan kedalaman pengetahuan sains kompleks dan tuntutan proses berpikir saintifik rendah
Indikator Kompetensi Pembelajaran Tingkat Kemahiran Dasar
Berdasarkan hasil pemahaman terhadap deskripsi pembelajaran tersebut, guru diharapkan memiliki wawasan dan keterampilan dalam mengembangkan indikator yang akan dirancang dan dikembangkan melalui pembelajaran. kompetensi yang perlu dikembangkan dan dilaksanakan oleh guru dalam pembelajaran. Dalam modul literasi sains tindak lanjut pembacaan hasil AKMI, indikator kompetensi yang diharapkan dapat dimiliki dan dikuasai oleh guru adalah guru dapat merancang dan melaksanakan pembelajaran inovatif yang mengarahkan peserta didik mampu:
  • Mengenali berbagai fenomena alam dan teknologi berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan, konsumsi pribadi, tindakan ramah lingkungan, pilihan gaya hidup, atau aspek ilmiah hobi.
  • Menggagas berbagai fenomena alam dan teknologi berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan, konsumsi pribadi, tindakan ramah lingkungan, pilihan gaya hidup, atau aspek ilmiah hobi
  • Mengevaluasi berbagai fenomena alam dan teknologi berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan, konsumsi pribadi, tindakan ramah lingkungan, pilihan gaya hidup, atau aspek ilmiah hobi.
  • Mendeskripsikan cara-cara untuk menjawab pertanyaan secara ilmiah berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan, konsumsi pribadi, tindakan ramah lingkungan, pilihan gaya hidup, 
  • atau aspek ilmiah hobi. 
  • Menilai penyelidikan ilmiah untuk menjawab pertanyaan secara ilmiah berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan, konsumsi pribadi, tindakan ramah lingkungan, pilihan gaya hidup, atau aspek ilmiah hobi. 
  • Mengusulkan cara penyelidikan ilmiah cara untuk menjawab pertanyaan secara ilmiah berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan, konsumsi pribadi, tindakan ramah lingkungan, pilihan gaya hidup, atau aspek ilmiah hobi
  • Menganalisis data ilmiah dalam berbagai representasi dan menarik simpulan yang sesuai berbagai fenomena alam dan teknologi berkiatan dengan pemeliharaan kesehatan, konsumsi pribadi, tindakan ramah lingkungan, pilihan gaya hidup, atau aspek ilmiah hobi. 
  • Mengevaluasi data ilmiah dalam berbagai representasi dan menarik simpulan yang sesuai berbagai fenomena alam dan teknologi berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan, konsumsi pribadi, tindakan ramah lingkungan, pilihan gaya hidup, atau aspek ilmiah hobi. 
  • Mengklaim data ilmiah dan argumen dalam berbagai representasi dari fenomena alam dan teknologi berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan, konsumsi pribadi, tindakan ramah lingkungan, pilihan gaya hidup, atau aspek ilmiah hobi. 
  • Menyimpulkan data ilmiah dan argumen dalam berbagai representasi fenomena alam dan teknologi berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan, konsumsi pribadi, tindakan ramah lingkungan, pilihan gaya hidup, atau aspek ilmiah hobi.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Resume Materi Bimtek Tindak Lanjut AKMI Model Pembelajaran, Pemaknaan Kemahiran Perlu Pendampingan dan Dasar"

Posting Komentar