Integrasi Keislaman dalam Materi Sistem reproduksi - Berbagi Ilmu

Berbagi Ilmu

Saat Razia HP Siswi di Kelas Tanpa Sengaja Menemukan...

Saat Razia HP Siswi di Kelas Tanpa Sengaja Menemukan...
Wooow...

Integrasi Keislaman dalam Materi Sistem reproduksi


Materi sistem reproduksi manusia merupakan materi yang nyata terjadi dalam kehidupan. Berdasarkan silabus, sub-sub materi dalam sistem reproduksi manusia yang diajarkan pada siswa MTs mencakup tentang organ-organ pada sistem reproduksi manusia, serta kelainan dan penyakit yang terjadi pada sistem reproduksi manusia. Pada sub materi organ-organ pada sistem reproduksi manusia mempelajari tentang: struktur, nama, serta fungsi dari organ-organ pada sistem reproduksi manusia. Pada sub materi ini peserta didik juga mempelajari tentang siklus menstruasi yang memang dialami oleh peserta didik perempuan. Selain itu pada sub-bab ini juga mempelajari tentang kehamilan dan perkembangan janin yang memang tidak bisa lepas dari kehidupan di sekitar peserta didik.

Sedangkan pada sub materi kelainan dan penyakit pada sistem reproduksi manusia, mempelajari tentang: masalah-masalah nyata yang terjadi dan memerlukan penyelesaian, sehingga anak sudah dibiasakan dengan situasi yang biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya ketika mempelajari kelainan dan penyakit pada sistem reproduksi, masalah yang terjadi misalnya di suatu tempat ada seseorang yang tengah mengidap penyakit AIDS, maka penyelesaian yang dapat dilakukan adalah dengan mencari informasi tentang cara penularan penyakit AIDS dan upaya agar kita tidak terserang penyakit AIDS yaitu salah satunya dengan menghindari hubungan seks bebas.

Integrasi Keislaman

وَلَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ مِن سُلَٰلَةٍ مِّن طِينٍ ثُمَّ جَعَلْنَٰهُ نُطْفَةً فِى قَرَارٍ مَّكِينٍ

ثُمَّ خَلَقْنَا ٱلنُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا ٱلْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا ٱلْمُضْغَةَ عِظَٰمًا فَكَسَوْنَا ٱلْعِظَٰمَ لَحْمًا ثُمَّ أَنشَأْنَٰهُ خَلْقًا ءَاخَرَ ۚ فَتَبَارَكَ ٱللَّهُ أَحْسَنُ ٱلْخَٰلِقِينَ

ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً (Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah) Yakni Allah merubah air mani yang putih menjadi segumpal darah yang merah. فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً(lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging) Yakni segumpal daging yang belum terbentuk, kemudian menjadi segumpal daging yang terbentuk pada fase selanjutnya. فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظٰمًا(dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang) Yakni tulang yang mengeras agar menjadi penopang badan dengan bentuk-bentuk yang tersendiri. فَكَسَوْنَا الْعِظٰمَ لَحْمًا(lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging) Yakni Allah menumbuhkan daging pada setiap tulang sesuai dengan ukuran yang sesuai. ثم أنشأناه خلقا آخر (Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain) Yakni Kami tiupkan ruh kepadanya yang sebelumnya hanyalah benda mati, kemudia Allah mengeluarkannya ke dunia disertai dengan kemampuan yang telah diciptakan baginya. فَتَبَارَكَ اللهُ أَحْسَنُ الْخٰلِقِينَ (Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik) (Zubdatut Tafsir)

Dalam ayat ini Allah Swt. memaparkan proses penciptaan manusia yang diawali dari sari pati tanah. Pada tahap pertama, bahan-bahan penciptaan manusia masih tersebar pada tumbuhan dan hewan yang dikonsumsi oleh ayah dan ibu. Bahan penciptaan manusia itu berupa unsur-unsur kimiawi yang terdapat dalam makanan. Unsur-unsur tersebut diserap oleh calon ayah dan calon ibu melalui makanan yang berasal dari tumbuhan dan hewan yang dikonsumsi.  
Unsur-unsur dasar manusia itu diolah sedemikian rupa melalui proses kimiawi dalam tubuh hingga menjelma menjadi sperma calon ayah dan ovum calon ibu. Sperma dan ovum adalah dua zat khusus yang dibentuk oleh Allah Swt. dengan membawa bermiliar-miliar informasi genetika seorang anak manusia. Sperma dan ovum berkembang menjadi matang dan siap dalam proses fertilisasi.
Melalui proses penyatuan (pembuahan), sperma dan ovum bertemu dan menyatukan diri. Proses tersebut terjadi dengan penuh kecermatan dan ketepatan yang hanya bisa diatur oleh Zat yang Maha pandai atas segala sesuatu. Keduanya bertemu, mengomunikasikan informasi yang mereka bawa dan berlanjut dalam perkembangan. Dua sel manusia berlainan jenis itu menyatu kemudian membelah dan terus membelah. Tiap-tiap sel baru membentuk jalinan yang kuat di antara mereka. Setelah mulai terbentuk, sel-sel calon manusia itu mencari tempat berlabuhnya di dinding rahim sang ibu. 



Subscribe to receive free email updates:

2 Responses to "Integrasi Keislaman dalam Materi Sistem reproduksi"

  1. usul dicantumnkan nama sumber surat dan ayatnya admin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baik Pak, terimakasih atas masukannya. Insya Allah nanti saya cantumkan

      Hapus