Integrasi Keislaman dalam Materi Sistem Pencernaan - Berbagi Ilmu

Berbagi Ilmu

Saat Razia HP Siswi di Kelas Tanpa Sengaja Menemukan...

Saat Razia HP Siswi di Kelas Tanpa Sengaja Menemukan...
Wooow...

Integrasi Keislaman dalam Materi Sistem Pencernaan

Pada dasarnya, semua makhluk hidup harus memenuhi kebutuhan energinya dengan cara mengkonsumsi makanan. Makanan tersebut kemudian diuraikan dalam sistem pencernaan menjadi sumber energi, sebagai komponen penyusun sel dan jaringan tubuh, dan nutrisi yang membantu fungsi fisiologis tubuh. 

Kesehatan manusia sangat dipengaruhi oleh pola makan sehari-hari. Agar manusia tetap sehat maka sangat dianjurkan mengkonsumsi makanan seimbang. Seimbang mengandung arti (1) keseimbangan antara jenis-jenis makanan, dan (2) seimbang antara makanan yang dikonsumsi sesuai dengan jumlah kebutuhan. 

Proses pencernaan pada manusia merupakan suatu proses yang melibatkan organ-organ pencernaan dan kelenjar-kelenjar pencernaan. Proses pencernaan, organ-organ pencernaan, dan kelenjar pencernaan merupakan sistem. Sistem pencernaan berfungsi memecah bahan-bahan makanan menjadi sari-sari makanan yang siap diserap oleh sel-sel tubuh.

Zat Makanan yang Diperlukan Tubuh Manusia 

Berbagai jenis bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari dapat menghasilkan energi yang berbeda-beda. Dengan demikian, kita perlu mengetahui fungsi zat-zat makanan yang kita makan seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Selain itu, tubuh kita juga memerlukan air. 

1) Karbohidrat sebagai Sumber Energi 

 Makanan yang mengandung karbohidrat berasal dari tumbuhan, yaitu: padi, jagung, kentang, singkong, sagu, pisang, dan buah-buahan. Perlu Anda ketahui bahwa karbohidrat itu mencakup golongan monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Contoh monosakarida adalah glukosa (zat gula); contoh disakarida adalah gula putih dan gula merah; serta contoh polisakarida adalah amilum (zat pati) dan selulosa (serat) dari buah-buahan dan sayuran. 

 Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi. Satu gram karbohidrat menghasilkan 4,0-4,1 kilokalori (k.kal). Satu kilokalori = 4,2 kilojoule. (kJ). Jadi, 1gr karbohidrat menghasilkan sekitar 16,8-17,2 kJ. Energi ini digunakan untuk bergerak, tumbuh, mempertahankan suhu tubuh, dan bereproduksi. Energi yang diperlukan setiap orang berbeda-beda, tergantung pada usia, jenis kelamin, kegiatan, dan berat badan. Orang yang bekrja keras dan banyak bergerak memerlukan sangat banyak karbohidrat. 

Kelebihan karbohidrat dalam tubuh akan disimpan dalam bentuk lemak di daerah perut, di sekeliling ginjal, jantung, dan di bawah kulit. Hal inilah yang menyebabkan tubuh menjadi gemuk.

2) Lemak sebagai Sumber Energi 

Lemak adalah sumber energi paling tinggi. Satu gram lemak menghasilkan 9,3 k. kal. Makanan yang mengandung lemak dari tumbuhan (lemak nabati) seperti: kelapa, kacang tanah, alpukat, mentega, gandum, dan lain-lainnya; sedangkan makanan yang mengadung lemak dari hewan (lemak hewani) seperti: susu, daging sapi, ikan, ayam dan lain-lainnya. 

Fungsi lemak bagi tubuh adalah sebagai sumber energi; pelarut vitamin A, D, E, dan K; pelindung organ tubuh yang penting seperti: mata, ginjal, dan jantung; serta pelindung tubuh terhadap suhu rendah, yaitu sebagai penahan (isolator) di bawah kulit untuk menghindari hilangnya panas tubuh. 

Lemak hewani banyak mengandung kolesterol. Kolesterol diperlukan tubuh antara lain untuk menyusun membran sel dan hormon. Tetapi, kelebihan kolesterol dapat mengendap di dinding pembuluh darah. Endapan kolesterol menyebabkan pembuluh darah menyempit. Hal ini dapat mengakibatkan tekanan darah tinggi. Kolesterol banyak terdapat pada organ dalam hewan (usus dan babat), sedangkan tumbuhan merupakan lemak yang bebas kolesterol. 

 3) Protein untuk Pengganti dan Pertumbuhan Sel 

Makanan yang merupakan sumber protein hewani adalah daging, susu, telur, dan ikan, sedangkan sumber protein nabati antara lain: kacang hijau, kacang tanah, kedelai, dan berbagai kacang-kacangan. Kandungan asam amino protein nabati kurang lengkap dibandingkan dengan kandungan asam amino protein hewani. Bahan dasar yang menyusun protein terdiri atas unsur-unsur C, H, O, N, S, dan P. Perlu Anda ketahui bahwa protein itu terdiri atas berbagai macam asam amino. Protein itu merupakan kombinasi dari kedua puluh macam asam amino yang menyusunnya.

Protein yang kita makan, dicerna menjadi asam amino. Di dalam tubuh, asam amino diubah kembali menjadi protein yang sesuai dengan keperluan tubuh. Misalnya, berbagai macam enzim dan hormon. Protein berfungsi untuk pertumbuhan sel, mengganti sel-sel yang rusak atau mati, dan mengatur berbagai proses di dalam tubuh. Dengan kata lain, protein merupakan zat makanan sebagai bahan pembangun tubuh. Kekurangan protein menyebabkan pertumbuhan terhambat dan mudah terkena infeksi. Di dalam sel tubuh, protein juga dapat diubah menjadi energi. Satu gram protein menghasilkan 4,1 k. kal. 

 4) Vitamin 

Berbagai macam vitamin dan mineral selalu terkandung dalam bahan makanan yang kita makan. Meskipun vitamin dan mineral bukan merupakan sumber energi, tetapi sangat dibutuhkan oleh tubuh kita dalam jumlah tertentu. Vitamin merupakan zat organik yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah kecil, tetapi vitamin penting digunakan untuk mempertahankan kesehatan tubuh. Pada umumnya vitamin tidak dapat dibuat oleh tubuh, kecuali vitamin D. Vitamin dibagi dalam dua kelompok besar, yakni vitamin yang larut dalam lemak, yaitu vitamin A, D, E, K dan vitamin yang larut dalam air, yaitu vitamin B dan C. 

Pada prinsipnya vitamin berfungsi untuk: Mengatur dan memperbaiki berfungsinya organ tubuh; Pertumbuhan sel; dan Mengatur penggunaan makanan serta penggunaan energi. 

5) Mineral 

Mineral yang dibutuhkan tubuh bermacam-macam. Fungsi masing-masing mineral seperti berikut ini. 

a) Kalsium atau zat kapur (Ca), berfungsi untuk pembekuan darah pada waktu terjadi luka. Selain itu, kalsium bersama fosfor dan magnesium berperan dalam pembentukan tulang. 

b) Yodium (I), berfungsi untuk pembentukan hormon pertumbuhan yang mengatur pertumbuhan badan. 

c) Natrium (Na), kalium (K), dan khlor (CI), berfungsi mengatur tekanan osmosis. Selain itu, juga berfungsi menjaga keseimbangan asam dan basa.

d) Belerang atau sulfur (S), berfungsi untuk membentuk asam amino cystine, serta untuk pertumbuhan rambut dan kuku. 

 e) Besi (Fe), berfungsi untuk membentuk hemoglobin. 

 f) Fluor (F), berfungsi mencegah kerusakan gigi. 

 g) Zeng (Zn), berfungsi dalam pembentukan insulin serta berperan penting untuk sintesis protein dan glukosa. 

 h) Kobalt (Co), merupakan bagian dari vitamin B12 yang penting dalam pembentukan sel darah merah. 

 i) Unsur lainnya (Mn, Mo, dan Mg) merupakan bagian dari enzim-enzim.

Pengertian Sistem Pencernaan 

Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran besar menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus, serta memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-organ pencernaan. 

Sistem pencernaan (digestive system) merupakan sistem organ dalam yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut melalui dubur. Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia terjadi di sepanjang saluran pencernaan dan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga lambung. Selanjutnya adalah proses penyerapan sari - sari makanan yang terjadi di dalam usus. Kemudian proses pengeluaran sisa - sisa makanan melalui anus. 

Proses Pencernaan 

Proses pencernaan makanan berlangsung di dalam saluran pencernaan makanan. Proses tersebut di mulai dari rongga mulut. Di dalam rongga mulut makanan dipotong-potong oleh gigi seri dan dikunyah oleh gigi geraham , sehingga makanan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Walaupun zat makanan telah dilumatkan atau dihancurkan dalam rongga mulut tetapi belum dapat diserap oleh dinding usus halus. Karena itu, makanan harus diubah menjadi sari makanan yang mudah larut. Dalam prose ini dibutuhkan beberapa enzim pencernaan yang dikeluarkan oleh kelenjar pencernaan.

Waktu pencernaan, makanan tersebut diproses menjadi sari makanan yang diserap oleh jonjot usus dan sisa makanan dikeluarkan melalui poros usus. Sari makanan hanya dapat diserap dan diangkut oleh darah dan getah bening bila larut di dalamnya, kemudian makanan tersebut didistribusikan ke bagian tubuh yang membutuhkannya.

Integrasi Keislaman

Allah Swt. telah menjelaskan tentang makanan manusia. Di ayat ini Allah Swt. Berfirman: 

فَلْيَنظُرِ ٱلْإِنسَٰنُ إِلَىٰ طَعَامِهِۦٓ

Artinya: “Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya” (Q.S.Abasa ayat 24) 

Dalam ayat ini Allah Swt. memaparkan agar manusia memperhatikan apa yang dikonsumsinya. maka berapa kali kah kamu telah memperhatikan makanan yang kamu konsumsi ? cobalah untuk melakukan hal itu dan kamu akan merasakan sesuatu yang lebih dalam hatimu. 

 Makanan yang kita konsumsi umumnya terdiri dari karbohidrat, protein, dan lemak, senyawa-senyawa ini tidak dapat menembus membran plasma untuk diserap dari lumen saluran pencernaan ke dalam darah atau limfe, karena itu pencernaan tubuh menguraikan molekul-molekul makanan besar ini menjadi molekul nutrien yang lebih kecil yang dapat diserap atau disebut dengan chimus. 

 Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 

 ما ملأ آدميٌّ وعاءً شرًّا من بطن، بحسب ابن آدم أكلات يُقمن صلبَه، فإن كان لا محالة، فثُلثٌ لطعامه، وثلثٌ لشرابه، وثلثٌ لنفَسِه

Artinya: “ Tidaklah seorang anak Adam (manusia) mengisi bejana (kantong) yang lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah baginya beberapa suap yang bisa menegakkan tulang sulbinya. Jikalau memang harus berbuat, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga untuk nafasnya." (HR. Imam Ahmad, at-Tirmidzi dan rahimahumullah selainnya)

Hadist ini mengandung makna supaya motilitas (kemampuan untuk bergerak) dan pengosongan lambung tidak terganggu, kemudian jumlah makanan yang masuk jangan sampai melebihi jumlah sekresi pencernaan yang ada. Karena motilitas dan refleks pengosongan lambung serta gangguan sekresi saluran pencernaan sangat dihambat oleh: 

  1. Isi lambung yang penuh, hal ini biasanya disebabkan oleh makan yang terlalu banyak. 
  2. Kadar lemak yang tinggi, hal ini biasanya disebabkan komposisi makanan yang terlalu banyak mengandung lemak atau protein berkolesterol tinggi. 
  3. Reaksi asam pada awal usus halus, hal ini biasanya disebabkan oleh fikiran yang psikis atau stres. 

Hal ini menyebabkan hormon saluran cerna terutama sekretin dan kholesistokinin-pangkreozimin yang dibentuk dalam mukosa usus halus akan dibawa oleh aliran darah ke lambung. Dengan demikian proses pengosongan lambung merupakan proses umpan balik humoral akan mempengaruhi pengosongan lambung. 

Proses pencernaan makanan dalam saluran pencernaan selain dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas makanan, asupan makanan juga sangat dipangaruhi oleh suasana fikiran. Kondisi stres akan menimbulkan reaksi asam pada awal usus yang dapat menimbulkan dampak terhadap berbagai organ tubuh, termasuk pencetus penyakit mag. Karena pada kondisi stress jumlah energi yang dihasilkan oleh tubuh akan kesedot ke otak melebihi 95% sehingga organ-organ lain akan terganggu karena kekurangan energi untuk melakukan aktivitasnya. Pada kondisi stress, otak bisa menghabiskan energi sampai lebih besar dari 95 % dari energi tubuh, sehingga jaringan atau organ-organ lain akan kekurangan energi dan oksigen dalam melakukan metabolismenya, sehingga proses gliklosis an-aerob meningkat. Hal ini bisa meningkatkan jumlah asam laktat sebagai produk hasil glikolisis an-aerob semakin banyak dalam tubuh dan asam laktat menimbulkan perasaan tidak nyaman, syaraf tegang, dan dapat menimbulkan otot menjadi keram. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Integrasi Keislaman dalam Materi Sistem Pencernaan"

Posting Komentar