Rangkaian Kegiatan dalam Mengimplementasikan Kurikulum Merdeka - Berbagi Ilmu

Berbagi Ilmu

Saat Razia HP Siswi di Kelas Tanpa Sengaja Menemukan...

Saat Razia HP Siswi di Kelas Tanpa Sengaja Menemukan...
Wooow...

Rangkaian Kegiatan dalam Mengimplementasikan Kurikulum Merdeka

Dalam rangka persiapan dan memperkuat implementasi kurikulum merdeka pada madrasah, maka pengelola madrasah dapat melakukan serangkaian kegiatan sebagai berikut;

A. Megikuti Sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka

Kegiatan sosialisasi implementasi kurikulum merdeka dapat dilakukan oleh Kementerian Agama, Kemendikbudristek, Kanwil Kementerian Agama Provinsi, Kementerian Agama Kabupaten/Kota, Kelompok Kerja Madrasah (KKM), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Dinas Pendidikan, Asosiasi Profesi Pendidik, dan lembaga terkait lainnya yang berkompeten. Madrasah dapat mengikuti sosialisasi implementasi kurikulum merdeka dengan melibatkan kepala madrasah, wakil kepala madrasah, guru, tenaga kependidikan, komite madrasah, pengurus Yayasan dan pemangku kepentingan lainnya. Dengan diikutsertakannya seluruh komponen madrasah dalam mengikuti sosialisasi implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) diharapkan akan diperoleh persepsi yang sama tentang IKM.Apabila semua unsur di madrasah memiliki persepsi yang relatif sama, maka akan mempermudah koordinasi dan partisipasi dalam implementasi. Di samping itu ketika komite madrasah dilibatkan dalam sosialisasi IKM, maka program-program dan terobosan dari madrasah akan mendapat dukungan yang optimal dari komite madrasah serta Yayasan atau organisasi yang menaunginya

B. Megikuti Bimbingan Teknis, Pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka dan Berbagi Praktek Baik Implementasi Kurikulum Merdeka. 

Madrasah harus mengikuti bimbingan teknis atau pelatihan implementasi kurikulum merdeka. Kegiatan bimtek bertujuan untuk mempelajari lebih mendalam tentang IKM, hal-hal yang lebih teknis terkait implementasi kurikulum merdeka. Oleh karena itu unsur utama yang mengikuti bimtek adalah kepala madrasah, wakil kepala madrasah dan guru madrasah. Apabila ingin melibatkan unsur lain seperti tenaga kependidikan, komite madrasah maupun pengurus Yayasan, hal tersebut lebih baik. 

Kegiatan bimtek dan pelatihan dapat dilakukan secara daring, luring maupun hibryd (kombinasi daring dan luring) maupun menggunakan platform. Penyelenggara bimtek atau pelatihan dapat dilakukan oleh Kementerian/Lembaga pemerintah maupun non pemerintah. Struktur materi dan bahan standar kegiatan sosialisasi, bimtek atau pelatihan disediakan oleh Kementerian Agama yang dapat diakses secara terbuka oleh semua madrasah dan pihak-pihak lainnya, dan dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan daerah. Materi dapat diunduh pada laman sebagai berikut; sikurma.kemenag.go.id dan elearningmadrasah.kemenag.go.id 

Di samping materi pelatihan yang disediakan oleh Kementerian Agama, madrasah juga dapat menggunakan materi bimtek dan pelatihan yang telah disediakan oleh Kemendikbudristek melalui platform merdeka belajar. Dan atau materi-materi bimtek dari berbagai sumber lainnya. Semua dalam rangka memperkaya khasanah dalam implementasi kurikulum merdeka.

Beberapa contoh materi kegiatan sosialisasi, bimtek, atau pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka sebagai berikut. 

  1.  Kebijakan Kurikulum Merdeka 
  2. Pedoman IKM 3
  3. Pembelajaran Paradigma Baru 
  4. Kurikulum Operasional Madrasah (KOM) 
  5. Pembelajaran dan Asesmen/Penilaian 
  6. Capaian Pembelajaran (CP), Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) 
  7. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil PelajarRahmatan Lil Alamin (P5 PPRA) 
  8. Penyusunan Modul Ajar/RPP 
  9. Pembelajaran Berdiferensiasi 
  10. Asesmen Awal/Diagnostik

Direktorat KSKK Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam dalam rangka memberi layanan kepada seluruh warga madrasah, bekerjasama dengan Pusdiklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat dalam bentuk menyediakan platform pelatihan online implementasi kurikulum merdeka pada madrasah. Pelaksanaan pelatihan online dengan menggunakan platform/LMS tersebut untuk memberikan kesempatan bagi semua madrasah melaksanakan bimtek atau pelatihan mandiri secara online yang dapat dilakukan kapan saja, dan dari mana saja. Apabila peserta pelatihan online telah mengikuti seluruh tahapan pelatihan, maka yang bersangkutan akan mendapat sertifikat pelatihan yang diterbitkan oleh Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama. 

Madrasah juga dapat menyelenggarakan bimtek secara mandiri. Diantara contoh model pelaksanaan kegiatan Bimtek atau pelatihan mandiri yaitu dapat dilakukan secara hybrid dengan menggunakan pola IN-ON-IN. Kegiatan IN 1 (satu) dilaksanakan untuk penyampaian materi yang bersifat konseptual, kegiatan ON dilaksanakan untuk penyelesaian produk yang relevan dengan konsep yang diterima melalui pembimbingan dari fasilitator secara daring, dan kegiatan IN 2 (kedua) dilaksanakan untuk presentasi produk hasil ON

Kegiatan IN dapat dilaksanakan secara luring maupun daring, sedangkan kegiatan ON dilaksanakan di madrasah masing-masing peserta dengan pendampingan dari fasilitator secara langsung. Narasumber atau fasilitator kegiatan sosialisasi, bimtek, atau pelatihan implementasi kurikulum merdeka di madrasah berasal dari unsur sebagai berikut; pejabat Kemenag pusat/provinsi/kabupaten/kota, pengembang teknologi pembelajaran (PTP), tim pengembang kurikulum, widyaiswara, dosen, pengawas madrasah, kepala madrasah, guru, dan praktisi pendidikan lainnya

C. Menyusun dan Menetapkan Tim Pengembang Kurikulum Madrasah 

Pembentukan Tim Pengembang Kurikulum pada madrasah bertujuan untuk memudahkan dalam merancang kurikulum operasional satuan pendidikan. Adapun anggota Tim Pengembang Kurikulum madrasah terdiri dari beberapa unsur diantaranya adalah: 

  1. Kepala madrasah 
  2. Wakil kepala madrasah 
  3. Unsur guru 
  4. Unsur tenaga kependidikan 
  5. Unsur komite 
  6. Unsur masyarakat serta Dunia Usaha dan Industri (DU/DI), disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan madrasah.

Untuk masing-masing tugas yang harus dilakukan pada setiap anggota Tim pengembang kurikulum madrasah adalah sebagai berikut : 

Ketua 
  1. Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan yang berkaitan dengan proses pengembangan kurikulum madrasah dari perencanaan sampai dengan evaluasi dan tindak lanjut. 
  2. Mendelegasikan tugas dan tanggung jawab kepada anggota tim demi kelancaran kegiatan. 
Koordinator Pengembang Kurikulum 
  1. Mempelajari pedoman yang berkaitan dengan proses pengembangan kurikulum madrasah. 
  2. Mengikuti workshop atau kegiatan sejenis untuk menambah wawasan dalam pengembangan Kurikulum madrasah. 
Anggota 
  1. Membantu koordinator dalam mengumpulkan data dan kebutuhan dalam menyusun kurikulum operasional madrasah. 
  2. Menyiapkan sarana pendukung 
Tim pengembang kurikulum menyusun rencana kerja agar penyusunan kurikulum berjalan efektif 
  1. Menyelenggarakan workshop/bimtek IKM 
  2. Merancang Kurikulum Operasional Madrasah (KOM) 
  3. Mengajukan pengesahan KOM 
  4. Mensosialisasikan IKM kepada seluruh stakeholder 
  5. Mengadakan evaluasi dan pengembangan kurikulum operasional madrasah secara berkelanjutan.
D. Menyusun Perencanaan Implementasi Kurikulum Merdeka 
Berikut salah satu alternatif aspek-aspek perencanaan implementasi kurikulum merdeka 
  1. Perancangan Kurikulum Operasional Madrasah (KOM) 
  2. Perancangan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan pembelajaran (ATP) 
  3. Perencanaan pembelajaran dan asesmen 
  4. Penyusunan/Pengembangan modul atau perangkat ajar 
  5. Perencanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dan profil pelajar rahmatan lil alamin (P5 PPRA) 
  6. Implementasi P5 PPRA 
  7. Penerapan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik 
  8. Kolaborasi antar pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, peserta didik dan stakeholders dalam implementasi, pengembangan kurikulum, dan pembelajaran 
  9. Refleksi, evaluasi dan peningkatan kualitas IKM pada madrasah
E. Pelaksanaan Implementasi Kurikulum Merdeka 
Dalam pelaksanaan IKM, madrasah dapat melakukan inovasi dan kreasi sesuai dengan potensi, kebutuhan dan sumber daya yang dimiliki madrasah. Panduan dan contoh-contoh yang disusun oleh Kementerian Agama dapat dijadikan sumber inspirasi, dan dikembangkan oleh madrasah. 
Terobosan yang selama ini telah dilakukan oleh madrasah dan hasilnya sudah baik, dapat diteruskan dan ditingkatkan kualitasnya, disertai dengan melakukan kreasi, inovasi dan adaptasi terhadap perubahan zaman. Dalam pelaksanaan IKM, madrasah diharapkan tidak terjebak hanya pemenuhi kelengkapan administratif, tetapi harus bisa menangkap spirit kurikulum merdeka untuk meningkatkan mutu dan daya saing madrasah.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Rangkaian Kegiatan dalam Mengimplementasikan Kurikulum Merdeka"

Posting Komentar